PENGUMUMAN FINALIS GAHARU BUMI INNOVATION CHALLENGE
Selamat kepada 29 pembaharu bumi dari kategori keluarga, komunitas, dan juga anak muda yang telah berhasil masuk ke babak final Gaharu Bumi Innovation Challenge dan memberikan dampak bagi komunitas di sekitar mereka. Anda dapat membaca profil para finalis di sini.
YOUTH CATEGORY
Daur Karbon Project
Nadia Mazaya, 19 tahun dari Bantul, DIY menggagas inisiatif “Daur Karbon Project” untuk mengurangi emisi dari sampah pertanian, sisa makanan dan kotoran hewan. Bersama teman-temannya, ia mengurai sampah makanan dengan magot BSF yang dapat sekaligus menjadi pakan ternak, sedangkan kotoran hewan menjadi biogas yang dapat digunakan
Harverse
Nadia Elisabet Br. Hutapea, 22 tahun, dari Kota Malang, Jawa Timur bersama timnya di Harverse menciptakan rantai pasok kopi berkelanjutan dengan bekerja sama dengan petani agar menanam kopi berkualitas tinggi tanpa membabat hutan, sambil memanfaatkan seluruh tanaman kopi sehingga mengurangi sampah organik pertanian, menghemat air dan meningkatkan pendapatan petani.
FAMILY CATEGORY
Teras Kamala
Feby Kaluara bersama keluarganya di Depok, Jawa Barat mendorong kesadaran konservasi air dan tata ruang kota melalui rangkaian aktivitas permainan edukatif “Plesir Situ” yang terbuka untuk orang muda dan umum.
Ecoenzyme dari Sisa jadi Cinta
Dewi Indriyani dengan keluarganya di Karang Tengah, Tangerang menyulap sisa-sisa sampah organik seperti kulit buah-buahan menjadi ecoenzyme lewat inisiatif “Ecoenzyme dari Sisa jadi Cinta” yang memiliki beragam manfaat; mulai dari pembersih rumah tangga pribadi hingga mengajak keluarga lain untuk melakukan hal yang sama agar mengurangi gas metana dari sampah organik.
COMMUNITY CATEGORY
Berclodi itu Mudah
Widia Anggia dari Benjeng, Gresik mengurangi penggunaan popok sekali pakai dengan inisiatif “Berclodi itu Mudah.” Ia melakukan edukasi dan pendampingan kepada ibu-ibu yang memiliki bayi sehingga dapat menggunakan klodi dengan nyaman sambil memberi dampak ekonomi kepada UMKM pembuat clodi.
Banggai Coastal Area Community
Intje Hajri bersama Banggai Coastal Area Community mengaktivasi komunitas nelayan untuk melakukan restorasi terumbu karang dengan menyelam dan menggunakan metode transplantasi yang minim biaya, berkelanjutan, serta mudah dilakukan sambil melakukan kegiatan sebagai nelayan.